Indonesia bisa sejahtera tanpa membuat rakyat sengsara !
“Gemah ripah loh jinawi” itulah Indonesia.
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan Sumber Daya Alam. “ Tanam
tongkat tumbuh singkong” inilah beberapa ungkapan untuk negeri tercinta
Indonesia. SDA yang terkandung di perut bumi Indonesia melimpah ruah
dari Sabang sampai dengan Merauke, salah satunya adalah kekayaan akan
pertambangan seperti Minyak bumi, Batu bara, Emas, Bauksit, Besi, Nikel,
Timah, Tembaga, Marmer dan masih banyak lagi SDA yang Allah anugerahkan
di Bumi Indonesia ini.
.
Dengan fakta kondisi alam Indonesia di
atas maka sangat tidak masuk akal jika negeri ini mengalami kenaikan BBM
atau bahkan kelangkaan BBM. Malah seharusnya seluruh rakyat Indonesia
dapat menikmati dengan mudah dan gratis hasil daripada SDA tersebut,
bukan malah diberikan kepada Asing. Contohnya saja Freeport yang
merupakan tambang emas terbesar di Indonesia kini telah dicaplok oleh
asing, belum lagi tambang batu bara yang ada di Kalimantan yang kini
juga dicaplok oleh asing dan masih banyak lagi fakta yang serupa.
Sementara itu, kondisi rakyat Indonesia terbalik 180 derajat dari
kekayaan negerinya. Di tengah limpahan batu bara di kalimantan ,
rakyatnya tidak dapat menikmati penerangan secara merata, di kilauan
emas freeport papua, rakyatnya banyak menderita kelaparan. Sungguh
miris.
Hal ini terjadi karena saat ini indonesia
telah berjalan dalam sistem yang kapitalis-liberalis. Maka tak aneh jika
didapati fakta demikian. Kekayaan alam Indonesia membuat mata penjuru
dunia melirik akan kepotensialannya. Begitu juga mata-mata para
kolonialisme-imperialisme. Jika dahulu dijajah secara fisik , sekarang
Indonesia dijajah secara mental dan pemikiran. Jika dahulu dijajah oleh
Asing, saat ini dijajah oleh Asing dan Bangsa sendiri.
SDA Indonesia yang melimpah pada
dasarnya sangat mendukung kelangsungan pembangunan ekonomi, sosial, dan
lingkungan di Indonesia. Indonesia dapat sejahtera secara
nyata apabila meninggalkan sistem kapitalis yang saat ini sedang
digandrungi oleh sebagian besar negeri-negeri di dunia. Pemerintah dapat
memanfaatkan SDA yang telah ada untuk dikelola oleh negara dan hasilnya
diberikan sebesar-besarnya kepada rakyat dan meminimalisasi adanya
barang-barang impor.
Namun, hal ini hanya akan menjadi teori beku jika
tidak direalisasikan dalam kehidupan. Pemerintah harus mulai membenahi
kebobrokan sistem yang saat ini ada dan membangun generasi-generasi muda
yang berkompeten , cerdas, dan sebagai ujung tombak perubahan. Tentu
hal ini harus didukung dari tataran pendidikan yang berkualitas. Dilihat
dari mutu pendidikan Indonesia saat ini yang masih dibawah standar,
sangatlah besar kemungkinan melahirkan generasi-generasi yang kurang
berkompeten. Maka pemerintah harus mulai meimikirkan nasib pemuda di
masa yang akan datang dengan memberikan kelayakan pendidikan secara
merata karena masih banyak didapati jutaan rakyat Indonesia yang belum
dapat mengenyam pendidikan yang seharusnya menjadi haknya. Karena pada
dasarnya pemanfaatan SDA tentu harus didukung pula dengan kualitas SDM
yang ada.